Hadits Menghidupkan Sunnah Nabi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

(Bismillah)

      Hari ini kita akan membahas mengenai dalil - dalil dari manfaat atau buah mengikuti sunah, Artikel ini mempunyai hubungan dengan artikel sebelumnya, bagi kalian yang belum membacanya silahkan kunjingi link ini. semoga artikel ini bermanfaat bagi orang yang membacanya.


      Dalil dari ketiga buah tersebut adalah hadits dari Abu Hurairah r.a, dia berkata, "Rasulullah Saw. Bersabda :

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ عُثۡمَانَ: حَدَّثَنَا خَالِدُ بۡنُ مَخۡلَدٍ: حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ بِلَالٍ: حَدَّثَنِي شَرِيكُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي نَمِرٍ، عَنۡ عَطَاءٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِنَّ اللهَ قَالَ: مَنۡ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدۡ آذَنۡتُهُ بِالۡحَرۡبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبۡدِي بِشَيۡءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افۡتَرَضۡتُ عَلَيۡهِ، وَمَا يَزَالُ عَبۡدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحۡبَبۡتُهُ: كُنۡتُ سَمۡعَهُ الَّذِي يَسۡمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبۡصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبۡطِشُ بِهَا، وَرِجۡلَهُ الَّتِي يَمۡشِي بِهَا، وَإِنۡ سَأَلَنِي لَأُعۡطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسۡتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدۡتُ عَنۡ شَيۡءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنۡ نَفۡسِ الۡمُؤۡمِنِ، يَكۡرَهُ الۡمَوۡتَ وَأَنَا أَكۡرَهُ مَسَاءَتَهُ.

Artinya :

"Muhammad bin ‘Utsman telah menceritakan kepadaku: Khalid bin Makhlad menceritakan kepada kami: Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami: Syarik bin ‘Abdullah bin Abu Namir menceritakan kepadaku, dari ‘Atha`, dari Abu Hurairah, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa saja yang memusuhi waliKu, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunah sampai Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang digunakan untuk memegang, dan menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan. Apabila dia memintaKu, benar-benar akan Aku beri. Apabila dia meminta perlindungan kepadaKu, niscaya benar-benar Aku lindungi dia. Aku tidak pernah ragu-ragu terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti keraguanKu terhadap nyawa seorang mukmin. Ia tidak menyukai kematian dan Aku tidak menyukai hal yang menyusahkannya.” (H.R Al - Bukhari 6502)

KEEMPAT :

      Menambal kekurangan yang terdapat dalam amalan-amalan wajib. Jadi, amalan-amalan sunah bisa kekurangan pada amalan-amalan wajib.
      Dalilnya adalah 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُّ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيُلْقِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى الْيَقِينِ فَإِذَا اسْتَيْقَنَ التَّمَامَ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَإِنْ كَانَتْ صَلَاتُهُ تَامَّةً كَانَتْ الرَّكْعَةُ نَافِلَةً وَالسَّجْدَتَانِ وَإِنْ كَانَتْ نَاقِصَةً كَانَتْ الرَّكْعَةُ تَمَامًا لِصَلَاتِهِ وَكَانَتْ السَّجْدَتَانِ مُرْغِمَتَيْ الشَّيْطَانِ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ عَنْ زَيْدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدِيثُ أَبِي خَالِدٍ أَشْبَعُ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] dari [Ibnu Al 'Ajlan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, hendaknya ia meninggalkan keraguannya dan menetapkan yang di yakininya, apabila dia yakin (raka'atnya) telah sempurna, lalu sujud dua kali. Apabila ternyata raka'atnya telah sempurna, maka satu raka'at dan kedua sujudnya itu menjadi tambahan baginya (amalan sunnah), kalau memang ternyata raka'atnya kurang, maka raka'at itu menjadi penyempurna shalatnya dan kedua sujudnya itu sebagai pembuat syetan jengkel." Abu Daud berkata; "Di riwayatkan pula oleh [Hisyam bin Sa'd] dan [Muhammad bin Mutharif] dari [Zaid] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan haditsnya Abu Khalid lebih sempurna (daripada haditsnya Hisyam)." (H.R Abu Dawud 864)

KELIMA :


      Hidupnya hati, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya. Apabila seseorang sangat menjaga sunahnya maka dia akan sulit untuk meninggal kan amalan-amalan wajib atau mengurangi amalan-amalan wajib. Maka dari itu dia akan mendapatkan keutamaan lain yakni : mengagungkan syiar-syiar Allah Azza wa Jalla. Sehingga hatinya menjadi hidup dan menjadi taat kepada RabbNya. Sementara itu, orang yang meremehkan sunah dia akan terhukum dengan terhalang dari amalan-amalan wajib.

KEENAM :


      Jauh dan terjaga dari terjerumus ke dalam bid'ah. Sebab, setiap kali seorang hamba mengikuti perkara yang terdapat di dalam As - Sunnah, maka dia pasti berkeinginan kuat untuk tidak melakukan suatu ibadah kecuali jika ada dalil yang harus diikuti dari AS - Sunnah. Karenanya, dia akan selamat dari jalan bid'ah.

      Ibnu Taimiyyah Rahimahullah pun mengatakan, "Setiap orang yang mengikuti Rasulullah Saw., maka Allah-lah yang akan mencukupinya, memberinya petunjuk, menolongnya dan memberinya rezeki.". (Al - Qa'idah Al - Jalilah (1/160)

      Muridnya, Ibnul Qayyim Rahimahullah pun mengatakan, "Barang siapa yang bersahabat dengan Al - Qur'an dan As - Sunnah, serta menjauh dari dirinya sendiri dan makhluk lainnya, juga berhijrah dengan hatinya kepada Allah Swt. maka dialah orang yang jujur dan benar"

.

      Sekian Artikel lanjutan dari Artikel Ini, Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca. mohon maaf bila ada salah ketik, karena saya juga masih belajar. Terima Kasih telah Berkunjung di Blog saya ... 😆

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Comments

Popular posts from this blog

Hukum Istinsyaq dan Istintsar Tiga Kali

Manfaat Menjalankan Ibadah Sunnah

Sunnah Saat Shalat Malam (part 2)